Siapa Suruh: Surat Perempuan buat para Suami

Surat istri kepada para suami. Surat ini bercerita tentang bagaimana kesibukan istri yang tidak pernah diapresiasi. Suami seringkali marah, najun tidak pernah mau tau apa yang telah dilakukan oleh istrinya.

Simak penuturan Missele jony dalam akun facebooknya ya. Lebih lengkap ini ya. Tulisan ini telah banyak di like orang sebanyak 200 lebih dan juga komentar yang cukup fantastis.

Perempuan mengandung anaknya dengan ikhlas, dan saat ia kesusahan, dijawab, "Siapa suruh?"

Melahirkan dengan cara apapun, rasanya tetap menyakitkan.
Dia bilang, "Siapa suruh?"

Belum hilang lagi nyeri melahirkan, ia harus menyusui dan mengurusi dirinya, anaknya, dan suaminya.

Catatan: jangan coba2 mengeluh!
Kalau mengeluh, akan dijawab, "Siapa suruh?"

Kurang tidur, kurang istirahat, masih ditanya ngapain aja sampe rumah selalu berantakan?

Berusaha menjelaskan kalau si anak selalu minta gendongan, perlu perhatian.

Gak menghibur, ga memberi bantuan, lagi2 nanya doank, "Siapa suruh?"

9 bulan menahan godaan makanan,
Supaya anak terlahir sehat dan rupawan.

Bertahun2 hidup dengan badan acak acakan. Bertahan dengan uang pas pasan, tanpa penghasilan tambahan.

Gak peduli payudara dan perut kedodoran. Bersorak dalam daster ketika si Bapak dipromosikan.
Turut hadir ketika rumah baru diresmikan.

Turut senang ketika BPKB roda 4 terlunaskan. Nyengar nyengir gak pernah minta bagian.

Giliran nanti, sudah di'cap' membosankan, Dihina dina bagai perempuan murahan.
Sengaja membuat istri terlihat memalukan.

Mengais2 pembenaran. Mendustakan semua kenangan.
Ya.

Kami perempuan.
Jauh dari kesempurnaan.
Tidak selalu lemah lembut bagai bidadari kahyangan
Saat kami kerepotan dan hilang kesabaran
Kami tidak minta bayaran.

Hanya perlu pengertian yang dihiasi dengan senyuman. Bolehkah atas yang kami lakukan, Anda berikan sedikit saja penghargaan?

Hilang sudah 1.000 malam yang penuh pengorbanan. Bila dia sudah bosan. Satu kesalahan bisa berakhir pengusiran.

Tak ada disana, yang menjadi milik seorang perempuan. Bisakah darah dan daging kembali menjadi perawan?

Oh ya saya lupa...
"Siapa suruh?"
Katanya demikian.
Dijawab dengan sangat cekatan.
Please feel free to like and share.
Ga perlu ijin formal.. Makasi teman2.

Previous
Next Post »
Posting Komentar
Thanks for your comment