Didorong rasa nasionalisme yang tingi, Mukidi dan Wakijan mendaftarkan diri untuk dikirim ke Somalia.
Setelah mengikuti berbagai tes, kedua sahabat anda ini berhasil lulus dengan memuaskan, kemudian dilanjutkan dengan tes fisik. Keduanya lolos.
Mereka menjalani tes di RSPAD dengan penuh keyakinan. Sementara Wakijan lolos, Mukidi justru harus menelan pil pahit. Kawan anda gagal, hanya gara-gara masalah gigi.
Merasa diperlakukan tidak adil, Mukidi langsung menghadap sang komandan.
“Pak, saya mau tanya, memangnya nanti kalau kita berperang melawan perompak, kita harus saling gigit? Bukannya pakai senapan?”
Sumber: Ceritamukidi.wordpress.com
Setelah mengikuti berbagai tes, kedua sahabat anda ini berhasil lulus dengan memuaskan, kemudian dilanjutkan dengan tes fisik. Keduanya lolos.
Mereka menjalani tes di RSPAD dengan penuh keyakinan. Sementara Wakijan lolos, Mukidi justru harus menelan pil pahit. Kawan anda gagal, hanya gara-gara masalah gigi.
Merasa diperlakukan tidak adil, Mukidi langsung menghadap sang komandan.
“Pak, saya mau tanya, memangnya nanti kalau kita berperang melawan perompak, kita harus saling gigit? Bukannya pakai senapan?”
Sumber: Ceritamukidi.wordpress.com